o Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh
Tuhan pada sepasang manusia untuk saling…. (saling mencintai, saling
memiliki, saling memenuhi, saling pengertian dll). Cinta itu sendiri
sama sekali tidak dapat dipaksakan, cinta hanya dapat brjalan apabila
ke-2 belah phiak melakukan “saling” tersebut… cinta tidak dapat berjalan
apabila mereka mementingkan diri sendiri. Karena dalam berhubungan,
pasangan kita pasti menginginkan suatu perhatian lebih dan itu hanya
bisa di dapat dari pengertian pasangannya.
o Cinta adalah memberikan kasih sayang bukannya
rantai. Cinta juga tidak bisa dipaksakan dan datangnya pun kadang secara
tidak di sengaja. CInta indah namun kepedihan yang ditinggalkannya
kadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri. Batas cinta dan
benci juga amat tipis tapi dengan cinta dunia yang kita jalani serasa
lebih ringan.
o Cinta itu perasaan seseorang terhadap lawan jenisnya karena
ketertarikan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh lawan jenisnya
(misalnya sifat, wajah dan lain lain). Namun diperlukan pengertian dan
saling memahami untuk dapat melanjutkan hubungan, haruslah saling
menutupi kekurangan dan mau menerima pasangannya apa adanya, tanpa
pemaksaan oleh salah satu pihak. Berbagi suka bersama dan berbagi
kesedihan bersama.
o Cinta itu adalah sesuatu yang murni, putih, tulus dan suci yang
timbul tanpa adanya paksaan atau adanya sesuatu yang dibuat-buat,
Menurut saya pribadi cinta itu dapat membuat orang itu dapat termotivasi
untuk melakukan perubahan yang lebihb aik daripada sebelum ia mengenal
cinta itu. Cinta itu sesuatu yang suci dan janganlah kita menodai cinta
yang suci itu dengan ke-egoisan kita yang hanya menginginkan enaknya
buat kita dan ndak enaknya buat kamu. TIPS; untuk mengawetkan cinta
dibutuhkan PENGERTIAN!
Suatu perasaan terdalam manusia yangmembuatnya rela berkorban apa
saja demi kebahagiaan orang yang dicintainya. Pengorbanannya itu tulus,
tidak mengharap balasan. Kalau misalnya memberi banyak hadiah ke
seseorang tapi dengan syarat orang itu harus membalasnya dengan mau jadi
kekasihnya, itu bukan cinta namanya. Cinta tidak bisa diukur dengan
materi ataupun yang berasal dari dunia fana. Dan percayalah… cinta
terbesar biasanya selalu datang dari ibu kandung, bukan dari pacar
(sebab cinta pacar bisa luntur suatu saat atau setelah menikah kelak).
o Cinta, membuat bahagia, duka ataupun buta. Cinta itu penuh
pengorbanan, kepahitan, keindahan dan kehangatan. Cinta adalah sebuah
keinginan untuk memberi tanpa harus meminta apa-apa, namun cinta akan
menjadi lebih indah jika keduanya saling memberi dan menerima, sehingga
kehangatan, keselarasan dan kebersamaan menjalani hidup dapat tercapai.
CInta adalah kata yang memiliki banyak makna, bergantung bagaimana kita
menempatkannya dalam kehidupan. Ai wa atatakai koto da.
o Cinta itu bisa membuat orang buta akan segalanya hanya demi rasa
sayang terhadap sang kekasih. Kita juga tau apa maknanya cinta itu.
Cinta psti bisa membuat orang merasakan suka dan duka pada waktu yang
sama ketika kita berusaha mendapat kebahagiaan bersama. Jadi bukanlah
kebahagiaan untuk kita sendiri. Meskipun demikian kita jangan samapi
salah langkah agar tidak menuju kesengsaraan. Lakukanlah demi orang yang
kamu kasihi agar kau tidak merasa sia-sia tanpa guna. Karena hal itulah
yang membuat hidup menjadi lebih hidup (Losta Masta).
o Cinta adalah perasaan hangat yang mampu membuat kita menyadari betapa
berharganya kita, dan adanya seseorang yang begitu berharga untuk kita
lindungi. CInta tidaklah sebatas kata-kata saja, karena cinta jauh lebih
berharga daripada harta karun termahal di dunia pun. Saat seseorang
memegang tanganmu dan bilang ” Aku cinta kamu…” pasti menjadi perasaan
hangat yang istimewa! Karena itu, saat kamu sudah menemukan seseorang
yang begitu berharga buat kamu, jangan pernah lepaskan dia! Namun
adakalanya cinta begitu menyakitkan, dan satu-satunya jalan untuk
menunjukkan cintamu hanyalah merlekan dia pergi.
o Cinta itu adalah sebuah perasaan yang tidak ada seorangpun bisa
mengetahui kapan datangnya, bahkan sang pemilik perasaan sekalipun. Jika
kita sudah mengenal cinta, kita akan menjadi orang yang paling
berbahagia di dunia ini. Akan tetapi, bila cinta kita tak terbalas, kita
akan merasa bahwa kita adalah orang paling malang dan kita akan
kehilangan gairah hidup. Dengan cinta, kita bisa belajar untuk
menghargai sesama, serta berusaha untuk melindungi orang yang kita
cintai, apaun yang akan terjadi pada kita. Ai ga kirei’n da!
o Cinta merupakan anugerah yang tak ternilai harganya dan itu di
berikan kepada makhluk yang paling sempurna, manusia. Cinta tidak dapat
diucapkan dengan kata-kata, tidak dapat dideskripsikan dengan bahasa
apaun. Cinta hanya bisa dibaca dengan bahasa cinta dan juga dengan
perasaan. Cinta adalah perasaanyang universal, tak mengenalgender, usia,
suku ataupun ras. Tak perduli cinta dengan sesama mansuia, dengan
tumbuhan, binatang, roh halus,ataupun dengan Sang Pencipta. Lagipula,
cintaitu buta. Buta sama degnan meraba-raba. Jadi… cinta itu
meraba-raba… meraba-raba isi hati yang dicinta…
o Kadangkala cinta itu tidak harus diungkapkan dengan kata-kata.
Adakalanya cinta itu tumbuh di hati seseorang, malahan orang tersebut
menyimpannya dalam-dalam. Hal itu ia lakukan tak lain demi menjaga
kesucuian sebuah cinta itu sendiri. Cinta itu memang murni, tak seorang
pun yang bisa menentang jika cinta itu datang. Cinta tidak memandang
usia, status dan keadaan. Cinta juga tidak menuntut harus memiliki.
Seseorang yang merasakan cinta akan senang apabila ia bisa selalu
bertemu dengan orang yang dicintai.
o Tak selama cinta itu indah seperti yang aku banyangkan…
tapi aku masih berharap cinta yang indah itu datang menghampirin ku.
o kenapa semua orang harus merasakan patah hati?
kenapa sseorang gag pernah puas sma yang di berikan kepada allah …
kenapa jga cwo sering menyakiti cwe? dan kebalikannya?
kenapa?
o Cinta yaitu Al-Widaad yakni kecenderungan hati pada yang dicintai,
dan itu termasuk amalan hati, bukan amalan anggota badan/dhahir.
Pernikahan itu tidak akan bahagia dan berfaedah kecuali jika ada cinta
dan kasih sayang diantara suami-isteri. Dan kuncinya kecintaan adalah
pandangan. Oleh karena itu, Rasulullah Sawmenganjurkan pada orang yang
meminang untuk melihat pada yang dipinang agar sampai pada kata sepakat
dan cinta, seperti telah kami jelaskan dalam bab Kedua.
Sungguh telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Nasa’i dari Mughirah
bin Su’bah r.a berkata : “Aku telah meminang seorang wanita”, lalu
Rasulullah Sawbertanya kepadaku : “Apakah kamu telah melihatnya ?” Aku
berkata : “Belum”, maka beliau bersabda : “Maka lihatlah dia, karena
sesungguhnya hal itu pada akhirnya akan lebih menambah kecocokan dan
kasih sayang antara kalian berdua”
Sesungguhnya kami tahu bahwa kebanyakan dari orang-orang, lebih-lebih
pemuda dan pemudi, mereka takut membicarakan masalah “cinta”, bahkan
umumnya mereka mengira pembahasan cinta adalah perkara-perkara yang
haram, karena itu mereka merasa menghadapi cinta itu dengan keyakinan
dosa dan mereka mengira diri mereka bermaksiat, bahkan salah seorang
diantara mereka memandang, bila hatinya condong pada seseorang berarti
dia telah berbuat dosa.
Kenyataannya, bahwa di sini banyak sekali kerancuan-kerancuan dalam
pemahaman mereka tentang “cinta” dan apa-apa yang tumbuh dari cinta itu,
dari hubungan antara laki-laki dan perempuan. Dimana mereka beranggapan
bahwa cinta itu suatu maksiat, karena sesungguhnya dia memahami cinta
itu dari apa-apa yang dia lihat dari lelaki-lelaki rusak dan
perempuan-perempuan rusak yang diantara mereka menegakkan hubungan yang
tidak disyariatkan. Mereka saling duduk, bermalam, saling bercanda,
saling menari, dan minum-minum, bahkan sampai mereka berzina di bawah
semboyan cinta. Mereka mengira bahwa ‘cinta’ tidak ada lain kecuali yang
demikian itu. Padahal sebenarnya tidak begitu, tetapi justru
sebaliknya.
Sesungguhnya kecenderungan seorang lelaki pada wanita dan
kecenderungan wanita pada lelaki itu merupakan syahwat dari
syahwat-syahwat yang telah Allah hiaskan pada manusia dalam masalah
cinta. Artinya Allah menjadikan di dalam syahwat apa-apa yang
menyebabkan hati laki-laki itu cenderung pada wanita, sebagaimana firman
Allah Swt :
["Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa
yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak,..."] Ali-’Imran : 14
Allah lah yang menghiasi bagi manusia untuk cinta pada syahwat ini,
maka manusia mencintainya dengan cinta yang besar, dan sungguh telah
tersebut dalam hadits bahwa Nabi Saw bersabda :
["Diberi rasa cinta padaku dari dunia kalian : wanita dan
wangi-wangian dan dijadikan penyejuk mataku dalam sholat"] HR Ahmad,
Nasa’i, Hakim dan Baihaqi.
Andaikan tidak ada rasa cinta lelaki pada wanita atau sebaliknya,
maka tidak ada pernikahan, tidak ada keturunan dan tidak ada keluarga.
Namun, Allah Swt tidaklah menjadikan lelaki cinta pada wanita atau
sebaliknya supaya menumbuhkan diantara keduanya hubungan yang
diharamkan, tetapi untuk menegakkan hukum-hukum yang disyari’atkan dalam
bersuami isteri, sebagaimana tercantum dalam hadits Ibnu Majah, dari
Abdullah bin Abbas r.a berkata : telah bersabda Rasulullah Saw:
["Tidak terlihat dua orang yang saling mencintai, seperti pernikahan"]
Dan agar orang-orang Islam menjauhi jalan-jalan yang rusak atau keji,
maka Allah telah menyuruh yang pertama kali agar menundukan pandangan,
karena ‘pandangan’ itu kuncinya hati, dan Allah telah haramkan semua
sebab-sebab yang mengantarkan pada fitnah, dan kekejian, seperti
berduaan dengan orang yang bukan mahramnya, bersenggolan, bersalaman,
berciuman antara lelaki dan wanita, karena perkara ini dapat menyebabkan
condongnya hati. Maka bila hati telah condong, dia akan sulit sekali
menahan jiwa setelah itu, kecuali yang dirahmati Allah Swt.
Bahwa Allah tidak akan menyiksa manusia dalam kecenderungan hatinya.
Akan tetapi manusia akan disiksa dengan sebab jika kecenderungan itu
diikuti dengan amalan-amalan yang diharamkan. Contohnya : apabila lelaki
dan wanita saling pandang memandang atau berduaan atau duduk cerita
panjang lebar, lalu cenderunglah hati keduanya dan satu sama lainnya
saling mencinta, maka kecondongan ini tidak akan menyebabkan keduanya
disiksanya, karena hal itu berkaitan dengan hati, sedang manusia tidak
bisa untuk menguasai hatinya. Akan tetapi, keduanya diazab karena apa
yang dia lakukan. Dan karena keduanya melakukan sebab-sebab yang
menyampaikan pada ‘cinta’, seperti perkara yang telah kami sebutkan. Dan
keduanya akan dimintai tajawab, dan akan disiksa juga dari setiap
keharaman yang dia perbuat setelah itu.
Adapun cinta yang murni yang dijaga kehormatannya, maka tidak ada
dosa padanya, bahkan telah disebutkan olsebagian ulama seperti Imam
Suyuthi, bahwa orang yang mencintai seseorang lalu menjaga kehormatan
dirinya dan dia menyembunyikan cintanya maka dia diberi pahala,
sebagaimana akan dijelaskan dalam ucapan kami dalam bab ‘Rindu’. Dan
dalam keadaan yang mutlak, sesungguhnya yang paling selamat yaitu
menjauhi semua sebab-sebab yang menjerumuskan hati dalam persekutuan
cinta, dan mengantarkan pada bahaya-bahaya yang banyak, namun …..sangat
sedikit mereka yang selamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar